Saya menuliskan sebuah status di fb  “Btw menurut agan-agan, suatu bisnis itu dibilang bagus dg kriteria apa ya?”.

Ada banyak komentar yang beragam.

Berikut ini beberapa di antaranya :

bisa menunjukkan grafik pertumbuhan bisnis yang terus naik.. (Putut- Owner dan CEO sebuah perusahaan energi di Jakarta)

halal.. (Jati – Wordpress programmer)

Omzetnya terus merangkak (M Arifin- Web desainer)

bisnis yang bila dijalankan berguna bagi lebih banyak orang daripada keuntungan pribadi (Willy- Seller product online)

bisnis yang uang bekerja untuk kita (UR)

yg mendatangkan pasif income (Tenriewa – Blogger)

profit konsisten (Wendy – Forex trader)

Menurut q suatu bisnis yang baguz ntu yang bisa memenuhi apa yang diinginkan customernya (jasa/product),,tentunya sebanding dengan kualitas n pelayanannya.. Biasanya customer loyal ntu coz service yang OK,,walopun product baguz tapi service gak OK bisa jadi pada ngacir tuh customer,,hwehehehehe (Reny – Blogger)

harus ada profit, namanya jg bisnis. Bisnis berarti butuh modal, nah secepat apa BEP nya. Kalau BEP nya cepat itu berarti bagus. Disamping hal2 standar lainnya seperti servis dan sebagainya. (Joyo – Blogger)

hmm menurut ane sih kalo banyak yg nyari dan banyak yg beli dan hasilin profit untuk kita (Ardy – Adsense publisher)

bagus bila bisa ditinggal2 bisnis jalan sendiri aka passive income, hehehe (Sarwo – Dokter Umum & Blogger)

Nah menurut Anda, bisnis yang bagus itu kriterianya apa saja?

Silahkan tulis di komenter. Mhn komennya jangan seperti yang sudah disebutkan di artikel ini. Be creative and by experience!

Ada banyak guru internet marketing yang menggunakan istilah “GRATISAN” sebagai “pemanis” untuk mempromosikan seminar ataupun buku/ebook yang dibuatnya.

Benarkah bisnis internet itu modalnya gratis?

Ada banyak ulasan di luar sana yang menyanggahnya. Tapi saya akan tulis dari apa yang saya alami.

Oktober 2008 saya mulai mengenal bisnis internet setelah belajar ngeblog selama 10 bulan.

Dari situ saja saya sudah keluar modal untuk bayar internet.  Ya memang itu saya ambil dari sebagian uang saku kuliah (dari ortu).

Dari situ saja sudah keluar modal kan? Apalagi ke warnet. Bensin untuk ke warnet. Beli buku. Waduh.. banyak banget modal berupa uang untuk ukuran anak kuliah.

Jadi sebetulnya tidak ada istilah bisnis tanpa modal. Modal bisa berarti apa saja, yaitu 3 C :

1. Contact : punya banyak kenalan, network luas

2. Capability (kemampuan) : personal branding, bisa membuat blog/web desain, tahu tentang cara menjual sebuah produk, tahu tentang melihat peluang pasar

3. Capital (modal = keuangan) : punya uang untuk investasi

Belajar adalah bagian dari investasi. Dan untuk belajar perlu uang. Meski bisa kita belajar secara gratis. Tapi sama saja, nanti juga belakangnya harus ngasi sesuatu juga kan

Paling tidak harus ada sokongan dana dalam bisnis apapun itu.

“Big boy” atau pemilik modal besar juga umumnya yang menguasai pasar bukan?

Untuk ikut seminarnya jelas saja Anda harus bayar

Bukan berarti dengan tools gratisan tidak bisa menghasilkan loh… Saya tidak mengatakan itu… Ada banyak bukti yang menggunakan blog gratisanpun bisa menghasilkan lebih dari 1K/month.

Sering saya mendapatkan komentar yang isinya “boleh dicoba nih mas, trims ya….”. Dan di NAMA serta di URLnya jelas merujuk pada suatu produk tertentu.

Sebenarnya sah sah saja Anda melakukan hal itu. Tapi sebetulnya itu keliru loh.

Kenapa?

Anda menaruh link pada blog dengan niche bisnis, padahal produk Anda adalah tentang obat-obatan. Cocok ga ?

Backlink sih akan banyak tetapi jelas tidak berkualitas kalau seperti itu.

So, sebaiknya jika niche blog Anda tentang obat misalnya, ya komentar aja di blog yang membahas tentang obat herbal. Lebih cocok seperti itu.

Berhubung blog ini adalah blog do follow, maka saya mempunyai otoritas penuh untuk memberikan backlink ke komentar jika :

1. Isi komentarnya berbobot

2. Jika menaruh link yang bersesuaian

Dan saya tipe orang yang tidak terlalu peduli dengan banyaknya komentar di artikel saya. Yang penting saya menulis artikel, dan artikel itu dibaca oleh banyak orang.